JAKARTA II Bratapos. com - Indonesia sebagai salah satu negara dengan resiko bencana alam tertinggal di dunia terus berupaya memperkuat kapasitasnya dalam menangani bencana maka Indonesia memerlukan sinergi kesiapan teknis, kebijakan efektif serta kolaborasi dengan berbagai pihak, baik domistik maupun internasional, dengan upaya ini menggelar EXPO Emergency and Disaster Reduction & Rescue ( EDRR ) tahun 2025 yang berlangsung pada 13-15 Agustus 2025 di Jakarta Internasional Expo, pada saat Stokholder Gahtering dan Press Con , di Hotel Sangrila Jakarta, Senin ( 14/10/2924 )
Tamu yang hadir dari perwakilan Kementrian Sosial, Kementrian Kesehatan, Perwakilan Panglima TNI yaitu Kolonel Laut Arif Budiman, Agus Wibowo dari BNPB RI, Agus Haryono BASARNAS RI, Agus dari PT Amar Tujuh Perjuangan, M Patrick dari project director program internasional dan peserta dari Akademisi, media partner.
Dalam sambutan Manangemen PT Amara Tujuh Perjuangan menyampaikan dalam rangka untuk racing wireless di tahun 2023 juga dilaksanakan bisnis dan ekonomi.
" Kami terus mendorong potensi investasi dengan meningkatkan kualitas teknologi di Indonesia, maka kami akan melakukan pameran pemangilan bencana dan kesiapan darurat di tahun 2025, kami ingin mewujudkan apa yang kami janjikan diterakhir pameran tahun 2023, tentunya kita wujudkan atau realisasikan pameran yang bekerjasama dengan China Consul Promotion dan Software pada tanggal 13-15 Agustus 2025 di Jakarta Internasional Expo," kata Agus.
Disamping itu Agus Wibowo dari BNPB RI menyampaikan kami berterimakasih pada PT Amara Tujuh Perjuangan atas inspirasi dalam mendukung tanggap bencana dan kesiapan darurat.
" Kami mengapresiasi dengan fokus PT Amara Tujuh Perjuangan membantu pemerintah Indonesia, bahwa sangat diperlukan teknologi penanggulangan persoalan bencana di indonesia," ujar Agus.
Hal inipun dikatakan Agus Haryono dari BASARNAS RI sebagai narasumber menyampaikan bahwa dengan berkaitan bencana tentunya PT Amara Tujuh Perjuangan ( ATP ) berperan nyata
" Turut membantu tugas dan tanggung jawab dalam persoalan tanggap bencana, bahwa sebuah resiko yang berpeluang kapan saja, bisa terjadi kami sangat terbantu dimana kolaborasi melalui tekhnologi yang terus meningkat sehingga jumlah dan frekuensi kejadian salah satu kebakaran maka kita meminimalisir konsekuensinya atau dampak dalam layar safety bencana keselamatan kebakaran," jelasnya.
Disamping itu perwakilan Panglima TNI Kolonel Laut Arif Budiman saat hadir acara Stokholder Gathering Dan Prescon EDRR menyampaikan sebagai kita ketahui kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai ancaman bencana seperti bencana alam perubahan iklim dan bencana lain.
" Dikarenakan tidak keperdulian manusia terhadap lingkungan untuk itu kita perlu adanya sinergitas dan peran serta semua pihak mulai dari masyarakat lainnya melalui pembangunan fisik dan peningkatan kemampuan serta kesadaran masyarakat mengenai ancaman bencana termasuk penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat digunakan serta mendeteksi memprediksi serta menanggulangi bencana sesuai UU No 34 tahun 2004 pasal 7 ayat 2 salah satu tugas pokok TNI dalam operasi militer selain perang adalah membantu dalam menanggulangi bencana alam sesuai Visi TNi Prima Profesional, Responsif, Integratif, Moderen dan adaptif dimana TNI akan selalu siap sedia menghadapi segala tantangan dengan cepat, tepat dan terarah termasuk membantu penanggulangan bencana saat ini," pungkasnya
[suhartini]